Seperti
yang sudah dibahas di postingan sebelumnya, kita sudah mengetahui apa
dan bagaimana serta mamfaat dari Jelutung. cek di BUDIDAYA JELUTUNG
di postingan ini saya akan melanjutkan dengan Topik Perkecambahan dan Pembibitan Jelutung.
Jelutung rawa berbuah setiap tahun dengan musim raya setiap 2 tahun.
Pohon
berbunga pada bulan Nopember. Buah telah matang dan dapat dipanen pada
bulan April - Mei.Buah jelutung rawa berbentuk polong berjumlah 2 buah
pada setiap tangkainya.
Panjang
polong 12 – 26 cm (rata-rata 23 cm), berat kering polong 20,2 – 31,9
gram (rata-rata 28,02 gram), jumlah biji per polong 12 – 26 biji
(rata-rata 18 biji).
Buah
yang telah masak fisiologis pecah setelah dijemur 1 - 3 hari, kemu-
dian biji diambil dari polongnya Masa simpan benih pendek (1 - 3 bulan),
yang terbaik benih langsung dikecambahkan setelah direndam selama 2
jam, ditiriskan kemudian ditabur pada media pasir yang telah dibasahi
& disemprot dengan fungisida. Benih yang telah ditabur pada
media pasir dijaga kelembabannya dengan cara disiram setiap hari.
Benih
mulai berkecambah 1 minggu setelah penaburan yang ditandai oleh keluar-
nya akar, setelah 1 bulan kotiledon mekar sempurna kemudian akan tumbuh
sepasang daun pertama yang menandakan kecambah siap disapih.
untuk
persemaian benih jelutung disarankan berada di lokasi yang jauh dari
genangan air, hewan ternak, serta bersihkan tempat persemaian dari gulma
maupun hama dalam tanah yang dapat merusak biji jelutung. lakukan
perawatan dengan penyiraman secara teratur pada lokasi persemaian.
untuk
lokasi persemaian cukup di buat dengan ukuran yang disesuaikan dengan
jumlah biji yang disemai, sebaiknya dilakukan pemagaran di
sekelilingnya.
Pembibitan
dilakukan secara generatif menggunakan benih. Pembibitan menggunakan
metode vegetatif makro (stek) dan mikro (kultur jaringan ) belum
dikuasai. Penyapihan bibit sudah dapat dilakukan setelah kotiledon
berkembang penuh atau setelah keluar sepasang daun sekitar 50 – 60 hari
(2 bulan) setelah penaburan benih. Media sapih bibit yang digunakan
sebaiknya banyak mengandung bahan organik, atau campuran tanah mine- ral
dan bahan organik.Pertumbuhan
bibit terbaik dicapai pada perlakuan komposisi media sapih 60% gambut
dan 40% tanah mineral (top soil) serta dosis pupuk NPK sebesar 0,5 – 1,0
gram/bibit. Penyapihan bibit dilakukan pada persemaian permanen atau
semi permanen yang dinaungi sarlonet dengan intensitas naungan 50 – 75
persen. Polibag yang dapat digunakan untuk pe-nyapihan bibit berukuran
15 x 12 cm atau lebih besar tergantung lama waktu penanaman. Kriteria
bibit siap tanam: tinggi 25 – 40 cm, diameter 0,5 cm, jumlah daun 8 – 12
helai, batang lurus, perakaran sudah me-nyatu dengan media. Umur bibit
siap tanam tergantung dari cara pembibitannya. Pada pembibitan manual
(tanpa genangan) bibit siap tanam 8 – 10 bulan setelah sapih.
Pembibitan sistem genangan buatan setinggi 30 Cm dari tinggi polibag, bibit siap tanam 4 – 6 bulan setelah sapih dan konsumsi air 28 kali lebih hemat daripada pembibitan manual, disarankan untuk melakukan pemagaran pada sekitar pembibitan, dengan jaring atau kawat, untuk mencegah gangguan hewan ternak dan manusia
Pembibitan sistem genangan buatan setinggi 30 Cm dari tinggi polibag, bibit siap tanam 4 – 6 bulan setelah sapih dan konsumsi air 28 kali lebih hemat daripada pembibitan manual, disarankan untuk melakukan pemagaran pada sekitar pembibitan, dengan jaring atau kawat, untuk mencegah gangguan hewan ternak dan manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TAMU YANG BAIK SELALU KOMENTAR DAN ISI BUKU TAMU