Senin, 09 April 2012

Penampakan ketua MPR kita yang jarang muncul di TV


siapa yang  kenal dengan orang ini ?

ZIARAH KE KLATEN: Ketua MPR RI Dr H Hidayat Nurwahid MA bersama ibunya, kemarin berziarah ke makam ayahnya di Desa Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten. Ia menolak segala fasilitas mewah untuk jabatannya.(79) - SM/Merawati Sunantri
Ketua MPR RI Dr Hidayat Nurwahid MA menyatakan diri menolak fasilitas mewah yang selama ini diberikan kepada para pejabat negara, termasuk pimpinan MPR. Salah satu yang akan ditolak adalah fasilitas mobil dinas Ketua MPR berupa mobil sedan mewah Volvo.

"Negara sedang kesulitan, karena itu para pejabat harus memberi contoh hidup sederhana dan menjauhkan diri dari hal-hal yang mewah. Saya pun akan menolak mobil dinas Volvo yang menjadi hak seorang ketua MPR," kata Hidayat Nurwahid usai ziarah ke makam ayahnya di Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Klaten, Rabu (13/10) malam.


Menurut Hidayat, mobil Volvo yang mahal itu adalah representasi kemewahan. Bukan sekadar alat transportasi. Dia hanya butuh mobil yang bisa membawanya menjalankan tugas selaku ketua MPR dan itu cukup mobil standar, tidak perlu Volvo.

"Volvoisme itu adalah gaya hidup yang harus ditolak, karena dibangun dari semangat kemewahan. Jika pejabat mau menolak Volvoisme dan mau menerima pelayanan yang standar, maka berapa ratus miliar uang rakyat yang bisa dihemat," katanya.

Selain menolak mobil dinas mewah, Hidayat bersama para paripurna MPR lainnya juga sepakat menolak fasilitas menginap di hotel kelas supermewah, royal suite room. Jika sampai harus menginap di hotel, Hidayat lebih suka memakai kamar kelas standar dengan tambahan beberapa kursi untuk menerima tamu.

Gaya hidup sederhana dan menjauhkan diri dari hal yang mewah itu akan diterapkannya di internal MPR. Dia berharap apa yang dilakukannya itu ditiru oleh pejabat lain seperti di kalangan parlemen dan pemerintahan. Penghematan dari upaya itu harus dikembalikan kepada kesejahteraan rakyat.

Sebagai bukti tekadnya itu, dia menolak dilakukan protokoler yang ketat pada saat kedatangannya ke Klaten malam itu. Dia menegaskan, dirinya hanya akan bersilaturahmi dengan sanak keluarga dan para tetangga, sehingga tidak perlu ada protokoler karena akan membatasi geraknya.

Rombongan Hidayat dijemput di Bandara Adisucipto Yogyakarta dengan menggunakan beberapa mobil pribadi menuju rumahnya yang berjarak sekitar 10 km. Hidayat dan anak istrinya menumpang mobil Kijang Krista plat hitam daerah Yogyakarta. Tidak ada Volvo. Kecuali hanya beberapa mobil Patwal dari Polres Klaten.

"Saya malam ini akan menginap di rumah tempat kelahiran saya bersama dengan keluarga. Ada fasilitas hotel, tapi saya lebih suka di sini. Lebih dekat rasanya dengan sanak keluarga, tetangga, dan sahabat," ujarnya.

Tak Berubah

Kemarin, sejak sore Ibu Hidayat Hj Siti Rahayu (65) sudah menanti di makam almarhum H Sukri, ayah Hidayat. Informasinya, Hidayat akan langsung ke sana begitu tiba di Klaten sore hari. Ternyata, baru pukul 19.00 Hidayat tiba. Dia sempat singgah sebentar di rumah, kemudian menyusul ke makam bersama rombongannya.

Begitu melihat ibunya, dia langsung mendekat dan mencium tangan ibunya. Kemudian dia memeluk wanita itu dengan erat. Setelah rindunya terobati, dia melepas pelukannya, kemudian baru menyalami saudara-saudaranya yang lain.

Kemarin malam di rumah orang tua Hidayat digelar pengajian dalam rangka tasyakuran atas terpilihnya Hidayat sebagai ketua MPR. Acaranya sangat sederhana, dihadiri kalangan dekatnya saja dan para tetangga. Tampak pula sejumlah simpatisan PKS Klaten.

Setelah kembali dari ziarah, Hidayat menyalami tamu-tamu yang datang. Layaknya sahabat, para tamu tak sungkan memeluk sambil memberikan selamat. Istrinya, Hj Kastrian Indriawati, juga sibuk menyalami tamu wanita. Begitu pula anak-anaknya. Walau sudah jadi pejabat tinggi, mereka tetap mengakrabi tetangga dan saudara seperti sebelumnya.(Merawati Sunantri-78t)

sumber berita ,:klik disini  Suara merdeka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAMU YANG BAIK SELALU KOMENTAR DAN ISI BUKU TAMU